Dilan #2 -- dia adalah Dilanku Tahun 1991 || BOOK REVIEW

Friday, February 26, 2016


Dilan Bagian Kedua--dia adalah Dilanku Tahun 1991
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel Books
Ilustrasi sampul dan isi: Pidi Baiq
Penyunting naskah: Andika dan Moemoe
Penyunting ilustrasi: Pidi Baiq
Desain sampul: Kulniya Sally
Layout sampul dan seting isi: Tim pencetak dan Deni Sopian
Terbit: Juli 2015
Cetakan: Kedua – Agustus 2015
ISBN: 978-602-7870-99-4
Tebal: 344 halaman
Harga: Rp. 69.000


Tagline
“Tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa karena menikah, bisa karena berpisah.” Pidi Baiq (1972-2098)

Blurb
“Jika aku berkata bahwa aku mencintainya, maka itu adalah sebuah pernyataan yang sudah cukup lengkap.” –Milea
“Senakal-nakalnya anak geng motor, Lia, mereka shalat pada waktu ujian praktek Agama.” –Dilan

Resensi
Aku akan berusaha untuk menceritakan semuanya dengan jujur, dan dengan keadaan diriku yang kini sudah menjadi sarang rindu, yaitu sarang rindu yang berisi oleh banyak hal yang pernah kulalui di masa itu. Dan juga dengan keadaan diriku yang masih merasakan segala macam emosi yang berkaitan dengan itu.

Setelah resmi jadian, Milea dan Dilan tak pernah luput untuk menunjukkan kasih sayangnya masing-masing. Terlebih Milea yang sangat khawatir terhadap masalah yang selalu menimpa Dilan. Permasalahan dengan Anhar belum selesai ditambah dengan uji coba Dilan selama sebulan. Milea takut jika Dilan akan dipecat dari sekolah. Milea khawatir bagaimana masa depan Dilan kelak?

Saat Milea ingin merubah diri Dilan menjadi lebih baik, hadir Yugo-saudara jauh- dan Pak Dedi-guru magang- didalam kehidupannya. Kang adi dan Beni pun kembali hadir dengan membawa perasaan yang sama seperti dulu. Milea dikelilingi oleh lelaki yang menginginkan dirinya.

Tapi ia tak pernah berpikiran untuk jatuh cinta kepada lelaki lain. Hanya Dilan satu-satunya. Tetapi lelaki itu tak kunjung berubah, sampai akhirnya Milea memilih untuk ia yang merubah diri dan tanpa sadar telah mengekang Dilan.

M: “Tapi, anak nakal ngerepotin orang lain.”
D: “Gak ada anak nakal, reuninya gak akan rame.”
“Kau tahu, kalau sekolah ini diserang, siapa yang akan membela? Kami ini, lah!”
“Tanpa anak nakal, guru BP gak akan ada kerjaan. Harusnya, guru BP itu berterima kasih, deh, ke anak-anak nakal”

Jika rasa cinta yang terlalu besar telah berhasil mengubah segalanya. Bisakah sekarang Milea kembali ke masa lalu untuk memperbaikinya?
Alhamdulillah... Harusnya sudah teposting dari 3 jam yang lalu. Entah karena sinyalnya yang rada-rada atau bagaimana sampai pakai 2 laptop segala dan akhirnya, postinganku kini bisa dibaca kalian hehe...

Setelah minggu kemarin membahas novel yang pertama Dilan dia adalah Dilanku tahun 1990. Kini aku akan membahas novel keduanya yang tidak kalah ngetren, deh! Melanjutkan perjalanan cinta antara Milea dan Dilan.

Apa yang ia lakukan rasanya selalu adalah hal lain dari yang lain. Yaitu, hal berbeda yang sulit kuduga untuk selalu membuat aku merasa surprise dan merasa menjadi seseorang yang begitu istimewa, merasa menjadi wanita yang begitu dihargai.

Novel kedua yang ditampilkan dengan sosok Milea sebagai bintang sampulnya tidak serta merta membuatku menyukainya. Bukan karena aku sangat jatuh cinta pada sampul pertama ada sosok Dilan. Tetapi, lebih tepatnya karena berwarna coklat tua. Membawa kesuraman tanpa disadari. Seperti cover sebelumnya yang warnanya tidak terlalu mencolok, mungkin aku tidak terlalu mempermasalahkannya. Sebenarnya selama cerita yang ditampilkan bagus, sampul bagaimanapun akan kuladeni! Hihi. Bukan berarti karena bintang sampulnya Milea, aku meminta background merah muda ya, itu ngga cocok sekali dengan sosok Milea ;) Cover lainnya...

Tentang tokoh utama yaitu Milea dan Dilan. Aku merasa dibagian #2 ini, tokoh Dilan kurang bersinar tidak seperti yang pertama. Hanya menonjolkan Milea. Dilan seperti tampak *yaudah deh ngalah* atau *terserah aja* jadi emosi Dilan sendiri kurang nangkep saat membacanya sedangkan dengan tokoh Milea, memang sukses bikin campur aduk perasaan. Sukses diajak senang-seneng bareng, sedih-sedih bareng, galau-galau dah.

Dan mungkin novel Dilan tidak akan pernah lepas dari para tokoh pembantu yang deketin Milea dan selalu garing abis pendekatannya duh. Tokoh-tokoh pembantunya juga bertambah banyak dibagian #2 dan juga penggambaran ilustrasi. Walaupun ada beberapa tokoh yang mampir sekali-dua kali, tapi juga turut digambarkan.

Dan tokoh kesukaanku dari bagian #1 dan #2 tetap sama, yaitu bunda (orangtua Dilan). Tokoh bunda ini seperti ibu pada umumnya. Sangat-sangat ingin punya CaMer -Calon Mertua- seperti bunda rasanya. Selain baik, bunda juga selalu mendukung untuk optimis dalam menghadapi sesuatu dan selalu membanggakan pacar anaknya, subhanallah. Dan bunda bisa menjadi tempat curhat, padahal Milea masih pacar Dilan, belum jadi menantu. Bahagia sekali ya punya CaMer seperti bunda hehe.
Tentang permasalahan dibagian #1 yang masih menggantung. Di bagian #2 memang diselesaikan walau menurutku sangat merembet kemana-mana –ya namanya juga geng motor, temen digebukin langsung balas dendam, gitu terus- dan tokoh Dilan diceritakan berhasil ditahan dikantor polisi 2 kali. Jadi bayangin aja gimana kesalnya Milea saat tau kalo Dilan masih menjadi geng motor dan akhirnya ngekang Dilan karena takut Dilan kenapa-kenapa.

Dan permasalahan lainnya, rasaku belum selesai. Seperti permasalahan dari tokoh pembantu-Anhar. Kata ibunya, Anhar mungkin akan dipecat dan itu masih mungkin. Sampai akhir cerita tidak dijelaskan bagaimana Anhar selanjutnya. Seperti tidak diperdulikan lagi.
Setelah itu masalah Kang Adi yang harusnya masih mengajar Milea setiap malam minggu sudah tidak ada lagi. Padahal Milea bilang, jika mau berhenti, ia harus berbicara dulu dengan ayahnya. Tapi? Tidak ada. Tokoh-tokoh pembantu banyak yang hilang padahal permasalahan mereka masih mengambang tidak jelas.
Ngomong-ngomong, aku merekomendasikan kalian untuk membaca novel yang bagian #2 dulu biar ngga terlalu jatuh *uhuk. Karena dibagian #1 adalah masa-masa Milea dan Dilan melakukan pendekatan yang semua orang juga tau, kalo pendekatan lebih mengasyikkan ketimbang saat sudah menjalani masa jadian. Itulah yang ditampilkan dalam Novel Dilan. Bagian #2 banyak sekali intrik dari pasangan yang telah resmi pacaran. Dari saling cemburu, posesifan, sampai over protektif. Jadi bagi kalian yang baper-baper nih, mending baca yang pertama terakhiran aja karena membawa kesan penuh cinta gitu hehe. Dan jangan takut kalo bakal bingung karena langsung baca yang kedua. Karena di bagian #2 banyak terselip adegan atau penjelasan dari bagian #1. Aku nyaranin ini demi kebaikan para galaoers aja. Kisah Dilan ini menarik. Jadi jangan takut dengan buku bagian #2 banyak permasalahan. Bukannya setiap hubungan memiliki resiko dan permasalahan yang harus dihadapi? ;)

“katanya: Kalau kamu bohong, itu hak kamu, asal jangan aku yang bohong ke kamu.”
“Katanya: Kalau kamu ninggalin aku, itu hak kamu, asal jangan aku yang ninggalin kamu. Aku takut kamu kecewa.”

Oh iya, novel yang kedua ini merupakan akhir bagian dari cerita Milea. Tapiii... Tenang aja. Setelah novel "Dilan", akan ada novel "Milea". Yang aku rasa kali ini bagian Dilan yang bercerita. Sungguh! Aku penasaran sekali bagaimana cara pandang Dilan selama ini. Karena selama di novel "Dilan". Milea selalu menceritakan seakan-akan Dilan itu tidak terlalu ambil pusing dengan permasalahan dan juga tidak pemarah. Malah hampir tidak pernah ia memancing keributan untuk bertengkar dengan Milea dan mengeluarkan perkataan kasar. Benar-benar penasaran, tidak dapat menunggu lama Kang Pidi!
Minta maaf sebelumnya, jika terjadi kesalahan dalam tulisan atau pun cara mereview novelku yang tidak benar dan kurang memuaskan. Karena aku sendiri gemetaran harus mulai dari mana untuk membahas novel bestseller ini. Minta maaf buat Kang Pidi, jika aku pembaca yang banyak maunya hihi. Tapi terimakasih telah menciptakan tokoh Dilan dan Milea. Sekali lagi, terimakasih. Sampai jumpa direview novel Milea!

Setiap mengenang hal ini, aku merasa waktu itu seolah-olah aku adalah gadis yang paling menyedihkan di dunia.

11 comments:

  1. nambahin yaa, semua pertanyaan di novel dilan kejawab loh di novel milea suara dari dilan, dan novel dilan yg kedua ini emang sukses bikin aku sedih "kok gini ya endingnya?"

    ReplyDelete
    Replies
    1. WAH IYA!!! SUDAH BACA KOK^^
      Emang keren abisss...

      Delete
  2. kak, gregetttt banget baca novel Milea. Inti masalahnya itu yaa krn salah paham doang😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi :') iyanih. Ayah berhasil menghancurkan mood kita hanya karena masalah sepeleh but gorjes!

      Delete
  3. kak, gregetttt banget baca novel Milea. Inti masalahnya itu yaa krn salah paham doang😂

    ReplyDelete
  4. http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/coba-lakukan-1-hal-ini-saat-anda-susah.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/pernikahan-bahagia-kenapa-pria-masih.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/london-akan-gunakan-limbah-kopi-untuk.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/singapura-imbau-warganya-di-bali-untuk.html

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
    - Skype : Vip_Domino
    - WHATSAPP : +62813-2938-6562
    - LINE : DOMINO1945.COM
    - No Hp : +855-8173-4523

    ReplyDelete
  5. RIQAH ZHAFIRAH10/3/18 22:39

    Aduhhhhh keren banget sihhh Novel DILAN 1991 ini, jadi kepengen ingin langsung nonton flm nyaa ke BIOSKOP. kapan sihh tayang nyaaa??? aku mau ngenonton flmnyaaa secepat- cepatnyaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. lagi proses syuting nihhhhhhh. tahun depan mari ramaikan bioskop kembali sambil mewekkkkkk hehe

      Delete
  6. Keren nih novel sudah saya baca semua.

    lihat juga
    Novel Laskar Pelangi

    ReplyDelete

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS